Royal Star – Di era ini, hampir semua aktivitas dapat di lakukan di dunia maya melalui internet. Aktivitas belanja, pengiriman dan penyimpanan data, bahkan interaksi sosial, kini aktivitas tersebut dapat di lakukan dengan sekali ‘klik’. Faktanya, koneksi internet pasti kita gunakan setiap hari untuk mempermudah berbagai kegiatan. Bisa di bilang, seluruh manusia di seluruh dunia membutuhkan internet, setiap hari dan setiap saat. Seluruh sektor kegiatan seperti pemerintahan, pendidikan, kesehatan, bisnis, perbankan serta jual beli semuanya memanfaatkan teknologi internet dan digital.
Layanan jaringan internet seluruh dunia rata-rata di hubungkan menggunakan kabel fiber optik, namun kini ada sebuah terobosan baru dalam jaringan internet. ‘Starlink’, sebuah terobosan baru dalam jaringan internet yang menggunakan koneksi satelit, yang di klaim mempunyai koneksi yang lebih cepat dan stabil. ‘Starlink’ adalah jaringan internet milik SpaceX, yang di miliki oleh salah satu orang terkaya di dunia, Elon Musk. Sejak tahun 2018, sudah ada 5000 satelit milik Starlink yang mengorbit di ruang angkasa. Penasaran kan seberapa cepat jaringan internet ‘Starlink’ ini? Simak terus ulasan berikut ini ya guys!
Seberapa Cepat Starlink
Di lansir dari laman website resmi Starlink (https://www.starlink.com/legal/documents/DOC-1400-28829-70), kecepatan internet tertinggi terdapat pada layanan Prioritas Seluler. Dalam layanan tersebut kecepatan unduh mencapai 40-220 Mbps, sedangkan kecepatan unggahnya 8-25 Mbps. Rata-rata kecepatan internet Starlink adalah 70 Mbps, memang melebihi internet fiber optik 27,87 Mbps. Bahkan salah satu pengguna Starlink di Bandung pernah mencapai kecepatan 200 Mbps.
Kecepatan Starlink memang diatas internet fiber optik, namun koneksi satelit sangat rentan dengan kondisi cuaca. Cuaca buruk seperti hujan atau badai dapat melemahkan sinyal koneksi ke satelit, sehingga dapat menyebabkan latensi semakin tinggi dan menurunkan performa kecepatan internet. Selain itu, instalasi perangkat sebaiknya di letakkan di area terbuka, karena pohon, atap rumah atu Gedung di anggap sebagai penghalang yang dapat menurunkan performa internet. Menurut Ridwan Effendy (dosen Prodi Telekomunikasi STEI ITB), layanan internet satelit ini lebih cocok di gunakan di daerah pedalaman atau daerah 3T (Terdepan, Terpencil dan Tertinggal) karena jangkauan koneksi satelit yang sangat luas.
Perbedaan Starlink Dengan Internet Fiber Optic
Transmisi data internet kabel harus melewati proses yang lebih panjang dan perangkat yang lebih kompleks di banding internet satelit. Data yang tersimpan di data centre di kirim melalui serat optic, yang kemudian di salurkan ke menara pemancar sinyal atau menara BTS. Menara BTS memancarkan gelombang elektromagnetik yang di tangkap oleh perangkat seluler kita. Maka tak heran pemasangan internet kabel memerlukan biaya dan tenaga yang besar untuk dapat memancarkan jaringan internet pada setiap penggunanya.
Starlink menawarkan perangkat keras dengan pemasangan yang lebih mudah. Perangkat keras Starlink dapat di pasang di rumah, caranya adalah dengan menyambungkan ke sumber Listrik, lalu mengarahkannya ke langit. Perangkat tersebut sebaiknya dipasang di area terbuka, untuk mengoptimalkan performa internet. Harga perangkat Starlink termurah adalah Rp 4.680.000,- dan termahal mencapai Rp 43.721.590,-.
Starlink dan Pelosok Negeri
Sepertinya daerah pelosok negeri (3T) akan mulai bisa menikmati jaringan internet secara merata setelah masuknya Starlink. Dengan menggunakan koneksi satelit, jaringan internet bisa tersalurkan secara merata di pedalaman. Awalnya, ide ini di gagas oleh Menteri kesehatan untuk menghubungkan internet ke ribuan puskesmas di seluruh Indonesia, sebab banyak puskesmas di daerah tertinggal belum terhubung oleh internet. Hal ini bertujuan agar pengiriman data dan pelayanan public di puskesmas tersebut lebih efisien dengan adanya jaringan internet yang baik.
Masuknya Starlink ke Indonesia di harapkan dapat membantu meluaskan jangkauan internet di daerah yang tertinggal. Hal ini demi menunjang Pembangunan negara, terutama pada sektor Pendidikan dan kesehatan. Internet tentu sangat berperan agar masyarakat bisa mengakses edukasi, serta layanan-layanan yang di sediakan oleh pemerintah. Starlink di resmikan oleh sang pendiri yaitu Elon Musk di Puskesmas Pembantu Sumerta Kelod, Denpasar, Bali pada hari Minggu, 19 Mei 2024. Hal itu sekaligus menjadi penanda dimulainya kerjasama antara Kementrian Kesehatan dan Starlink untuk mengembangkan internet ke puskesmas di daerah tertinggal.
Starlink juga di pasarkan untuk umum, jadi bisa menjadi opsi bagi kalian yang ingin menggunakan jasa provider internet. Dengan ulasan diatas, tentu bisa jadi bahan pertimbangan bagi kalian yang ingin menggunakan Starlink. Kita berharap internet menyebar secara merata di seluruh Indonesia agar akses komunikasi dan layanan masyarakat dapat di akses dengan mudah. Sampai bertemu di ulasan-ulasan selanjutnya guys! Stay tune terus di kanal blog Royal Star ya!
Sumber :
https://www.detik.com/bali/berita/d-7346593/apa-itu-starlink-yang-akan-dipasang-elon-musk-di-bali
Leave a reply